Tari Bali adalah tarian yang berasal dari Bali. Tari Bali tidak
selalu bergantung pada alur cerita.Tujuan utama penari Bali adalah untuk
menarikan tiap tahap gerakan dan rangkaian dengan ekspresi penuh. Kecantikan
tari Bali tampak pada gerakan-gerakan yang abstrak dan indah. Tari-tari Bali
yang paling dikenal antara lain pendet,
gabor,
baris,
sanghyang dan legong.
Tari
Bali sebagian besar bermakna religius. Sejak tahun 1950-an, dengan perkembangan
pariwisata yang pesat,
beberapa tarian telah ditampilkan pada kegiatan-kegiatan di luar keagamaan
dengan beberapa modifikasi.
Tari
Bali dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, wali (sakral) atau bebali
(upacara) dan balih-balihan
(hiburan). Tari wali dan bebali dapat ditarikan di tempat dan waktu tertentu.Tari
wali dipentaskan di halaman bagian dalam pura dan tari bebali di
halaman tengah (jaba tengah).Sebaliknya
tari balih-balihan ditarikan di halaman luar pura (jaba sisi) dalam acara yang bersifat hiburan.
Rejang, tarian yang
ditampilkan oleh wanita secara berkelompok di halaman pura pada saat
berlangsungnya upacara. Tari rejang memiliki gerakan yang sederhana dan lemah
gemulai.
Baris, jenis tarian
pria, ditarikan dengan gerakan yang maskulin. Berasal dari kata bebaris
yang bermakna prajurit,
tarian ini dibawakan secara berkelompok, berisi 8 sampai 40 penari.
Pendet, adalah tarian
pembuka upacara di pura. Penari yang terdiri dari wanita dewasa
menari sambil
membawa perlengkapan sesajen. Gerakan Tari Pendet lebih dinamis
dibanding Tari
Rejang. Kini, Pendet telah ditarikan untuk hiburan, terutama sebagai tari
penyambutan.
Sanghyang Dedari adalah tari yang
memasukkan unsur-unsur kerasukan guna menghibur
dewa-dewi, meminta berkat dan
menolak bala.
Barong adalah seni tari
yang menceritakan pertarungan antara kebajikan dan kejahatan.
Tokoh utama
adalah barong, hewan mistik yang diperankan dua penari pria, seorang
memainkan
kepala dan kaki depan, seorang lagi jadi kaki belakang dan ekor.
Bebali
Bebali adalah jenis tarian upacara, biasanya
dipentaskan di halaman tengah pura. Tari ini sifatnya di antara sakral dan
hiburan.
Gambuh, adalah
sendratari Bali yang tertua. Musik, literatur dan kosakata yang digunakan
dalam
tariannya diturunkan dari periode Majapahit di Pulau Jawa. Pertunjukkan
ini biasanya
ditampilkan di pura pada saat hari-hari besar dan upacara.
Balih-Balihan
Balih-balihan adalah jenis tarian yang bersifat non-religius
dan cenderung menghibur. Ditampilkan di halaman depan atau luar pura. Jenis-jenisnya:
Janger adalah tarian
pergaulan yang dibawakan oleh penari laki-laki maupun perempuan. Penari putri
mengenakan mahkota berbentuk merak berwarna emas dan hiasan daun kelapa kering.
Sebagian besar tarian ditampilkan dalam posisi duduk, dengan gerakan-gerakan
tangan, bahu dan mata.
Kebyar atau kekebyaran dapat ditarikan secara
solo, duet, trio, kelompok atau dalam
sendratari. Tari ini diiringi dengan
permainan gamelan gong
kebyar.
Legong adalah tarian
yang diciptakan oleh Pangeran Sukawati berdasarkan
mimpinya
melihat bidadari. Penari legong yang berjumlah 3 orang menari
mengikuti permainan
gamelan semar pagulingan.
Kecak adalah tarian
beramai-ramai yang dibawakan di malam hari mengelilingi api unggun.
Ditampilkan
oleh seratus atau lebih pria sambil duduk, dipimpin oleh pendeta di
tengah-
tengah. Tari kecak tak diiringi musik, tapi hanya tepukan telapak tangan
yang memukul
bagian-bagian dari tubuh agar menghasilkan suara. Mereka
mengucapkan kata-kata "cak,
cak, cak" untuk menghasilkan suatu paduan
suara unik.
Tari
topeng
Di
Bali, topeng dianggap sakral, seperti topeng barong ket (singa), barong
macan, (harimau), barong
bangkal (babi hutan), barong
lembu (banteng) dan barong
landung (raksasa). Menarikan tari topeng dilakukan untuk memainkan kisah
kehidupan nenek moyang, kisah Ramayana
atau riwayat sejarah.
Tari topeng yang
terkenal antara lain Topeng
Pajegan. Tari ini dipentaskan pada saat upacara akil balig (metatah),
pernikahan, dan perayaan di dalam pura. Cerita Topeng Pajegan didasarkan dari Babad Bali
yang menceritakan kisah raja-raja
Bali dan menteri-menterinya.