Thursday, March 20, 2014

Tari Bali

Tari Bali adalah tarian yang berasal dari Bali. Tari Bali tidak selalu bergantung pada alur cerita.Tujuan utama penari Bali adalah untuk menarikan tiap tahap gerakan dan rangkaian dengan ekspresi penuh. Kecantikan tari Bali tampak pada gerakan-gerakan yang abstrak dan indah. Tari-tari Bali yang paling dikenal antara lain pendet, gabor, baris, sanghyang dan legong.
Tari Bali sebagian besar bermakna religius. Sejak tahun 1950-an, dengan perkembangan pariwisata yang pesat, beberapa tarian telah ditampilkan pada kegiatan-kegiatan di luar keagamaan dengan beberapa modifikasi.
Tari Bali dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, wali (sakral) atau bebali (upacara) dan balih-balihan (hiburan). Tari wali dan bebali dapat ditarikan di tempat dan waktu tertentu.Tari wali dipentaskan di halaman bagian dalam pura dan tari bebali di halaman tengah (jaba tengah).Sebaliknya tari balih-balihan ditarikan di halaman luar pura (jaba sisi) dalam acara yang bersifat hiburan.



Tari wali, merupakan tarian sakral, dipentaskan di halaman bagian dalam pura (jeroan). Jenisnya:

Rejang, tarian yang ditampilkan oleh wanita secara berkelompok di halaman pura pada saat berlangsungnya upacara. Tari rejang memiliki gerakan yang sederhana dan lemah gemulai.




Barisjenis tarian pria, ditarikan dengan gerakan yang maskulin. Berasal dari kata bebaris 
yang bermakna prajurit, tarian ini dibawakan secara berkelompok, berisi 8 sampai 40 penari.






Pendet, adalah tarian pembuka upacara di pura. Penari yang terdiri dari wanita dewasa 
menari sambil membawa perlengkapan sesajen. Gerakan Tari Pendet lebih dinamis 
dibanding Tari Rejang. Kini, Pendet telah ditarikan untuk hiburan, terutama sebagai tari 
penyambutan.






Sanghyang Dedari adalah tari yang memasukkan unsur-unsur kerasukan guna menghibur 
dewa-dewi, meminta berkat dan menolak bala.




Barong adalah seni tari yang menceritakan pertarungan antara kebajikan dan kejahatan. 
Tokoh utama adalah barong, hewan mistik yang diperankan dua penari pria, seorang 
memainkan kepala dan kaki depan, seorang lagi jadi kaki belakang dan ekor.




Bebali
Bebali adalah jenis tarian upacara, biasanya dipentaskan di halaman tengah pura. Tari ini sifatnya di antara sakral dan hiburan.
Gambuh, adalah sendratari Bali yang tertua. Musik, literatur dan kosakata yang digunakan 
dalam tariannya diturunkan dari periode Majapahit di Pulau Jawa. Pertunjukkan ini biasanya 
ditampilkan di pura pada saat hari-hari besar dan upacara.





Balih-Balihan
Balih-balihan adalah jenis tarian yang bersifat non-religius dan cenderung menghibur. Ditampilkan di halaman depan atau luar pura. Jenis-jenisnya:
Janger adalah tarian pergaulan yang dibawakan oleh penari laki-laki maupun perempuan. Penari putri mengenakan mahkota berbentuk merak berwarna emas dan hiasan daun kelapa kering. Sebagian besar tarian ditampilkan dalam posisi duduk, dengan gerakan-gerakan tangan, bahu dan mata.



Kebyar atau kekebyaran dapat ditarikan secara solo, duet, trio, kelompok atau dalam 
sendratari. Tari ini diiringi dengan permainan gamelan gong kebyar.





Legong adalah tarian yang diciptakan oleh Pangeran Sukawati berdasarkan mimpinya 
melihat bidadari. Penari legong yang berjumlah 3 orang menari mengikuti permainan 
gamelan semar pagulingan.



Kecak adalah tarian beramai-ramai yang dibawakan di malam hari mengelilingi api unggun
Ditampilkan oleh seratus atau lebih pria sambil duduk, dipimpin oleh pendeta di tengah-
tengah. Tari kecak tak diiringi musik, tapi hanya tepukan telapak tangan yang memukul 
bagian-bagian dari tubuh agar menghasilkan suara. Mereka mengucapkan kata-kata "cak, 
cak, cak" untuk menghasilkan suatu paduan suara unik.


Tari topeng
Di Bali, topeng dianggap sakral, seperti topeng barong ket (singa), barong macan, (harimau), barong bangkal (babi hutan), barong lembu (banteng) dan barong landung (raksasa). Menarikan tari topeng dilakukan untuk memainkan kisah kehidupan nenek moyang, kisah Ramayana atau riwayat sejarah.
Tari topeng yang terkenal antara lain Topeng Pajegan. Tari ini dipentaskan pada saat upacara akil balig (metatah), pernikahan, dan perayaan di dalam pura. Cerita Topeng Pajegan didasarkan dari Babad Bali yang menceritakan kisah raja-raja Bali dan menteri-menterinya.